Belakangan ini, muncul kabar bahwa Menteri Koordinator Perekonomian dan Moneter (Menko PM) mengusulkan kemudahan akses kredit saldo bagi pemain slot online. Usulan ini didasari oleh pertumbuhan pesat industri judi online yang dianggap memiliki potensi ekonomi besar, terutama dalam menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Menko PM berpendapat bahwa dengan mempermudah kredit saldo, pemain dapat lebih leluasa bermain, yang pada akhirnya akan meningkatkan perputaran uang di sektor ini.
Namun, usulan tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat dan pakar ekonomi. Banyak pihak yang khawatir bahwa kemudahan akses kredit untuk bermain slot online justru akan meningkatkan risiko kecanduan judi dan utang yang tidak terkendali. Kredit saldo yang mudah diakses dapat mendorong pemain untuk terus bermain meskipun mengalami kekalahan, sehingga berpotensi menjerumuskan mereka ke dalam masalah finansial yang serius. Para ahli juga menyoroti bahwa perjudian bukanlah sektor yang seharusnya difasilitasi oleh negara melalui kemudahan kredit.
Di sisi lain, beberapa pelaku industri judi online menyambut baik usulan ini. Mereka berpendapat bahwa akses kredit saldo yang lebih mudah akan meningkatkan jumlah pemain aktif, yang pada gilirannya memperbesar pendapatan operator. Selain itu, jika dikelola dengan baik, pajak dari transaksi judi online dapat menjadi sumber pendapatan negara yang signifikan. Namun, mereka juga menekankan pentingnya regulasi yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan dan melindungi pemain dari risiko keuangan.
Sebagai langkah antisipasi, sejumlah pihak mengusulkan adanya pembatasan jumlah kredit yang dapat diakses pemain dan pengawasan ketat terhadap penggunaannya. Dengan regulasi yang jelas dan mekanisme pengawasan yang efektif, risiko negatif dari kemudahan akses kredit saldo dapat diminimalisir. Meski demikian, usulan ini masih menjadi perdebatan dan memerlukan kajian lebih mendalam sebelum diterapkan, mengingat dampaknya yang luas terhadap ekonomi dan sosial masyarakat.